Sunday, October 4, 2015

(PUISI) Takut



Ketika titik air membaur udara
Membentuk seringai kabut hitam yang kejam
Seketika pandangan apapun kabur
Laksana tirai berlapis beberapa ratus
Mengelilingi setiap sudut tanpa celah
Suara yang menggelegar keras
Sejenak menghentikan detak jantung
Sangat menakutkan
Membuat semakin dingin dan biru
Bayangan atau gambaran menjadi nyata
Tak lagi hanya pada lamunan
Air sejuk membasuh
Bukan, itu terasa sangat panas
Membuat hati lebur dan menetes bersama darah luka
Perih, sangat sakit
Lalu cahaya
Dengan perlahan mengedipkan kelopak mata
Aku melihatnya, hati ku kuatkan untuk menyatu kembali
Dan mengusir semua kekhawatiran
Tapi sia-sia, hati hanyut lagi
Halilintar menyayat hingga suatu yang paling kecil
Membuat semua hancur
Semua tiada dan musnah


Kudus, 01 November 2012

No comments:

Post a Comment