Surya
semakin merindu senja
Meski
busur langit barat
Jingga
telah menyemburat
Hati
terkapar nestapa kerinduan
Pertemuan
kita tak juga waktu mengasihani
Tatapanku
sirna terusir angin ketidakpedulian
Lembaran
daun menyirat garis takdir
Namun
daun-daun semakin rapuh terbakar terik bara jiwa
Kekuatan
yang ku miliki hilang
Seiring
ketegaran yang tersisihkan
Cengkraman
bisik kerinduan menindas hati
Hinggga senja
telah tercekam gulita
Kerinduan
surya kembali seusai tiba berlalu
Goresan
bekas kesakitan masih terasa pahit
Terkulum
jenaka angin menyisakan beribu beban
Dan kegelapan
adalah bertambah kerinduan
Waktu tak
akan pernah peduli
Tentang
segala yang membuncah di hati
Ketakutan
pun enggan terbenam
Apakah di
kesempatan lain kita menerima kepedulian waktu?
Padamu
akankah tatapan mata tak berujung?
Dan hendak
pada siapa aku letakkan beban ini?
Kerinduan,
Kita,
Waktu,
Semoga menyatu
Kudus, 25 September 2012
(23:39)
No comments:
Post a Comment