Monday, September 28, 2015

(PUISI) Luka di Bawah Purnama



Luka di Bawah Purnama

Temaram redup cahaya purnama tertutup awan
Turut ikut duka
Pisau dingin menguliti sekujur tubuh
Tapi perih tiada dirasa
Kekekalan luka hati masih terjaga
Sedikitpun tak mengering
Tetesan bitir air mata terus terjatuh
Sekiranya angan mulia tenggelam
Dalam detik melaju maju
Bias lukisan kisah-kisah
Seperti hanya fatamorgana
Di padang kemunafikan yang gersang
Mimpi yng telah terangkai
Tak kuasa lagi
Tak menampik pahitnya,untuk bertahan terangkai
Cerutu api kekejaman membakar
Tinggal abu kematian yang terkenang
Kepeihan tak tertangungkan waktu
Begitu dalam
Begitu mencekam
Padahal hanya kepercayaan yang perlu datang
Pada keheninn serta kemuliaan kasih yang murni

No comments:

Post a Comment