Monday, September 28, 2015

PUISI PESAN SAHABAT




PESAN SAHABAT
Jalan yang basah terguyur air mata
Satu dan satu lainnya beriringan terjatuh
Ketika tinta untuk menulis kata kenangan telah di tetes penghabisan
Juga lembara buku segera tertutup
Beserta atau tanpa rela, semua akan terbangunkan dengan pandangan berbeda di mata
Walau detak jantung masih mengalunkan tangis dan tawa bersama
Yang sempat menelisik di telinga
Jalan hidup inilah, telah menuntun langkah
Menelusuri garis-garis berbeda, dari kepastian kenyataan

Maka, buang gusar
Sinar mentari jiwa kita selalu memancar
Saling menyapa, memeluk hati yang nestapa
Walau kerinduan semakin terpupuk
Tubuh yang berjauhan, dari mata
Memberi nuansa kehampaan luar biasa
Dan saat kenangan menghampiri
Semua terkokohkan kembali
Bahwa; kita masih di atas bumi dan di bawah langit yang tak retak
Sedangkan hati kita lebih luas dan lebih erat dari mereka.

ANTARA KITA
Membeku dalam biru
Genap, menghimpun semua luka
Memberi jerat jera dengan kasar
Buang, seperti parasit menghancurkan inang
Perlahan semua akan terperdaya
Di hamparan bumi yang sama
Pikiran tidak berujung; berbeda, selamanya
Sakit yang mendalam memendam dendam membara
Gulatan kata bertaut rumit
Hanya sebab itu
Mata terbuka lebar
Dan tangan mulai menggariskan;
Antara kita, berbeda selamanya
Hidupmu, hidupku dalam sudut bumi yang berbeda

BALUTAN KEBURUKAN
Kenyataan mengguncang duniaku
Retak langit menangis, berjatuhan air
Gelap menutup mata
Dari rahasia dari yang nyata
Hancur lebur
Kejam, tajam
Benang sutra membalutmu begitu menakjubkan
Membuat berlutut, menunduk
Hingga kini, waktu menunjukkan arah angin jawaban
Jelas dan nyata
Yang didamba hanya berakibat air mata
Kehangatan menyembunyikan kebekuan
Senyuman meramalkan tangisan
Semua penuh ilusi bayangan tipuan.

No comments:

Post a Comment